Pembalap Aprilia Racing, Marco Bezzecchi, mengakui bahwa kemenangannya di MotoGP Inggris di Silverstone, Minggu (25/5/2025) tidaklah mudah. Pasalnya, hasil ini datang setelah ia harus jatuh bangun beradaptasi dengan motor RS-GP usai nekat meninggalkan Ducati dan Pertamina Enduro VR46.
Bezzecchi secara tak terduga menang usai start dari posisi 10. Ia meraih kemenangan ini setelah secara konstan memperbaiki posisi. Puncaknya terjadi pada Lap 12, ketika Fabio Quartararo mengalami kerusakan ride-height device saat memimpin dengan jarak 4,5 detik.
Ini kemenangan perdana Bezzecchi sejak Seri India pada 2023, serta kemenangan perdana Aprilia sejak Seri Austin 2024 bersama Maverick Vinales. ‘Bez’ pun mengakui bahwa keputusan meninggalkan Ducati dan VR46 demi Aprilia tidak mudah ia ambil, karena Ducati sangat kompetitif dan VR46 merupakan skuad yang sudah ia bela sejak di Moto2.
Cari Tantangan Baru Bareng Aprilia
Meski begitu, rider Italia ini yakin bahwa Aprilia Racing merupakan skuad yang tepat, karena ia selalu bermimpi membela tim pabrikan di MotoGP. Alhasil, ketika pabrikan asal Noale, Italia, tersebut menawarinya kontrak, ia tak pikir panjang dan segera menerimanya.
“Pertama-tama, ini adalah keputusan yang sulit, tapi saya rasa ini adalah waktu yang tepat bagi saya untuk mencari tantangan baru. Saya sangat ingin menjadi pembalap tim pabrikan. Jadi, ketika Aprilia memberi saya kesempatan, saya memutuskan untuk menyambut babak baru ini,” ujarnya dalam jumpa pers usai balap.
“Pada akhirnya, saya tak mengatur ulang pola pikir atau target saya. Saya hanya tahu ini akan makan waktu dan butuh kerja keras. Saya hanya mencoba tidak menyerah, meski semua terlihat suram karena kami melalui hari-hari yang berat. Namun, lewat kerja dan kerja, kami bisa meraih hasil yang baik. Jadi, inilah hasil dari kerja keras tersebut,” ungkap Bezzecchi.
Bersyukur Dikeliling Orang-Orang Baik
Bezzecchi tak memungkiri proses adaptasinya dengan RS-GP tidaklah mudah, ditambah absennya Jorge Martin membuatnya tak memiliki tandem sepadan sebagai perbandingan. Namun, ia senang bisa dikelilingi tim yang sangat suportif, begitu juga kru VR46 Riders Academy, dan sahabat-sahabatnya.
“Saya yakin orang-orang di belakang saya tahu bahwa saat masa-masa sulit datang, akan ada banyak sekali orang yang meragukan Anda. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah tetap dekat dengan orang-orang yang tahu kemampuan Anda,” tuturnya.
“Anda mencoba tak melakukannya, tapi terkadang Anda juga mulai meragukan diri sendiri saat semuanya tak berjalan baik. Jadi, ini tak mudah, tapi untungnya saya dikelilingi banyak orang baik,” pungkas Bezzecchi.