Crew chief Jorge Martin di Aprilia Racing, Daniele Romagnoli, menyatakan Martin dan Marco Bezzecchi punya hubungan sangat baik sejak bertandem di MotoGP 2025. Namun, Romagnoli berpendapat keduanya akur hanya karena Martin masih tertinggal dari Bezzecchi setelah absen lama akibat cedera berkepanjangan.
Martin dan Bezzecchi sudah jadi rival sengit di Moto3 dan Moto2, bahkan tak jarang cekcok usai bertarung di lintasan. Namun, rivalitas mereka mereda sekalinya Martin ke MotoGP pada 2021, di mana Bezzecchi menyusul pada 2022. Uniknya, musim ini mereka bertandem di Aprilia dan sempat diperkirakan akan kembali jadi rival sengit.
Namun, penonton MotoGP harus menunda rasa penasaran mengenai rivalitas ‘Martinator’ dan ‘Bez’. Sebab, Martin tiga kali kecelakaan awal tahun ini, yang membuatnya dirundung berbagai cedera parah. Alhasil, selama Martin absen, Bezzecchi menjadi rider yang dijadikan patokan utama Aprilia untuk mengembangkan motor RS-GP.
Performa Marco Bezzecchi Bikin Jorge Martin Batal Tinggalkan Aprilia
Di tangan Bezzecchi, RS-GP menjelma menjadi sangat kompetitif. Dalam beberapa seri belakangan, ia bahkan kerap mengancam Marc Marquez dan Ducati Lenovo Team. Performa Bezzecchi ini pun diakui Martin sebagai salah satu faktor yang membuat dirinya mengurungkan niat untuk meninggalkan Aprilia akhir musim nanti.
Kepada GPOne, Rabu (23/7/2025), Romagnoli mengaku punya pikiran serupa. “Saya rasa hasil yang diraih Marco turut memengaruhi proses pengambilan keputusan Jorge. Marco selalu berada di sekitar zona podium. Bahkan di Brno, dia hampir merebut kemenangan melawan Marc,” ujarnya.
“Kami terus bekerja karena tujuan kami bukan hanya finis kedua, tapi untuk menang. Saya rasa hal-hal seperti ini yang membuat Jorge berpikir ulang. Dan saya rasa, pada akhirnya ia menyadari bahwa pilihan terbaik adalah bertahan di sini,” lanjut eks crew chief Cal Crutchlow di Yamaha dan Danilo Petrucci di Ducati ini.
Jorge Martin Sadar Sedang Nikmati Hasil Kerja Marco Bezzecchi
Romagnoli juga senang Martin dan Bezzecchi sejauh ini cukup akur dalam bekerja dan bertukar informasi walau tidak menjalin pertemanan. Meski begitu, eks Manajer Tim Fiat Yamaha ini yakin situasi di antara kedua rider bisa jadi berubah sekalinya masa adaptasi Martin di Aprilia selesai dan mulai kembali ke papan atas.
“Saat ini, belum ada rivalitas langsung antara Marco dan Jorge, jadi saya lihat hubungan mereka cukup baik dan profesional. Bukan berarti mereka sahabat karib, karena sebenarnya para pembalap memang jarang jadi sahabat sejati, meski mereka bisa saja makan malam atau berpesta bersama,” tuturnya.
“Mungkin nanti akan datang masa ketika Jorge lebih kompetitif, ketika persaingan mulai ketat, banyak hal bisa berubah. Namun, saat ini, semua positif. Ada rasa hormat, terutama dari Jorge terhadap kerja keras yang dilakukan Marco, karena Jorge kini menikmati motor yang sangat kompetitif berkat usaha Marco sebelumnya,” tutup Romagnoli.